cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
TEKNIK
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : 08521697     EISSN : 24609919     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Journal yang mempublikasikan artikel-artikel ilmiah dari berbagai disiplin ilmu rekayasa/keteknikan. Artikel-artikel yang dipublikasikan di Jurnal TEKNIK meliputi hasil-hasil penelitian ilmiah asli (prioritas utama), artikel ulasan ilmiah yang bersifat baru (tidak prioritas), atau komentar atau kritik terhadap tulisan ilmiah yang dipublikasikan oleh Jurnal TEKNIK.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)" : 10 Documents clear
Optimization of Penicillium Lagena Medium Cultivication on Antifungal Pathogen of Phellinus Lamaoensis Using Surface Methode Nabilah, Siti; Sunaryanto, Rofiq; Syamsu, Khaswar
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (368.107 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.10306

Abstract

Phellinus lamaoensis (Murr.) Hein is fungal pathogen that can cause brown root rot disease in cocoa, tea, rubber, and coffee plants. Endophytic fungi, Penicillium lagena, isolated from bandotan (Ageratum conyzoides Linn.), medicinal plant, is able to inhibit the growth of pathogenic, P. lamaoensis. The effect of carbon source, nitrogen source, and mineral solution was studied. Lactose, yeast extract, and mineral solution were media components which showed significant effect toward production of P. lagena active compound. Composition optimization of these three medium components was done by response surface methodology (RSM). The Optimal response region of the significant factor was predicted by using a second order polynomial model with statistical design, central composite design (CCD). Higest production of P. lagena active compound by quadratic model was predicted to be 69.233%  with medium composition 44.77 g L-1 lactose, 13.02 g L-1 yeast extract, and 15.95 mL L-1 mineral solution. Verification value in laboratory is 58.365%, lower 15.7% than its prediction. Optimization increase P. lagena active compound 9 fold compared to unoptimize media.
Penentuan Potensi Sumberdaya Batu Gamping Sebagai Bahan Baku Semen Daerah Gandu Dan Sekitarnya, Kecamatan Bogorejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah Widiarso, Dian Agus; Kusuma, Istiqomah Ari; Fadhlillah, Ajiditya Putro
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (802.713 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.13213

Abstract

Kebutuhan pembangunan infrastruktur selalu meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk. Industri konstruksi membutuhkan batugamping yang merupakan bahan pembuatan semen untuk pondasi konstruksi bangunan. Salah satu daerah yang memiliki potensi batu gamping adalah daerah Gandu, Kecamatan Bogorejo, Blora, Jawa Tengah. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan eksplorasi potensi batu gamping di daerah Gandu. Pemetaan geologi dilakukan untuk menentukan litologi utama daerah penelitian dan distribusinya. Analisis kualitas batugamping juga dilakukan dalam penelitan ini, dengan  mengkaji komposisi kimia batugamping. Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar pemanfaatan batugamping untuk kebutuhan industri semen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stratigrafi regional area penelitian terdiri dari empat satuan batuan, yaitu batulempung karbonan, batugamping, kristalin batupasir kuarsa, dan batugamping. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa batugamping dari daerah Gandu memiliki unsur CaO cukup besar dan unsur Mg sedikit, walaupun di beberapa tempat banyak ditemukan unsur Mg. Perbandingan hasil analisis komposisi kimia dan standar bahan baku semen menunjukkan bahwa kapur di daerah Gandu memenuhi kriteria bahan baku semen
Identifikasi Jenis dan Karakteristik Lempung di Perbukitan Jiwo, Bayat, Klaten dan Arahannya sebagai Bahan Galian Industri Winarno, Tri; Kurniasih, Anis; Marin, Jenian; Kusuma, Ari Istiqomah
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (278.956 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.12942

Abstract

Perbukitan Jiwo di Bayat, Klaten, merupakan suatu inlier dari batuan Pra-Tersier dan Tersier di sekitar endapan Kuarter. Perbukitan Jiwo tersebut mempunyai kondisi geologi yang kompleks. Salah satu batuan yang menyusun Kompleks Perbukitan Jiwo adalah batuan metamorf   berupa sekis dan filit. Batuan metamorf  tersebut  telah  mengalami  pelapukan  yang  intensif,  ditandai  dengan  hadirnya  soil  yang berwarna merah. Hasil pelapukan batuan metamorf tersebut berupa lempung yang telah dimanfaatkan oleh  penduduk sekitar sebagai bahan pembuatan gerabah.  Tujuan dari penelitian ini  adalah untuk mengidentifikasi jenis mineral lempung di Perbukitan Jiwo dan juga karakteristik fisik dan kimia dari mineral lempung tersebut untuk melihat potensi lempung untuk bidang industri. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode analisis XRD untuk mengetahui karakteristik mineralogi lempung, analisis XRF untuk mengetahui kandungan kimia lempung dan metode analisis fisik untuk mengetahui karakteristik fisik dan megaskopis lempung. Berdasarkan hasil analisis, jenis mineral lempung yang dijumpai adalah  kaolinit, smektit  dan  serisit.  Lempung tersebut dapat  dimanfaatkan sebagai bahan pembuatan gerabah. Lempung tersebut tidak dapat digunakan dalam industri lain seperti farmasi, kosmetik dan kertas karena tidak memenuhi persyaratan kadar kimia
Penurunan Kadar Kromium Heksavalen (Cr6+) Dalam Limbah Batik Menggunakan Limbah Udang (Kitosan) Natalina, N.; Firdaus, Hidayati
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (200.048 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.13403

Abstract

Industri batik menghasilkan limbah cair pada proses pewarnaan dan pelorodan. Limbah cair yang mengandung logam berat berbahaya ini seringkali dibuang ke badan sungai secara langsung, sehingga mencemari air sungai. Upaya pengolahan limbah cair industri batik perlu dilakukan untuk mengurangi kandungan logam berat di dalamnya. Kitosan merupakan salah satu senyawa yang dapat digunakan untuk menurunkan kadar logam kromium heksavalen (Cr6+) dalam limbah cair batik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah kitosan dari limbah udang windu mampu menurunkan kadar kromium heksavalen (Cr6+) dalam limbah cair batik. Penelitian dilakukan pada skala laboratorium dengan menggunakan aliran kontinu. Kitosan dari limbah udang windu diproduksi melalui proses deproteinasi, demineralisasi, depigmentasi dan deasetiasi. Larutan K2Cr2O7 digunakan sebagai larutan pembanding dan kitosan murni digunakan sebagai kitosan pembanding. Berat kitosan yang digunakan dalam reaktor sebesar 2,8 gram. Laju alir di set-up sebesar 15 ml/menit. Pengambilan sampel dilakukan pada menit ke 0, 10, 20, 30, dan 40. Analisa dilakukan terhadap kandungan kromium hesavalen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efisiensi penurunan kromium heksavalen adalah 52,858% dan 71,782%, masing-masing untuk kitosan dari limbah udang windu dan kitosan murni
Stakeholder Management of Jakarta’s Light Rail Transit Using Stakeholder Analysis Yudi, Khrisna; Rarasati, Ayomi Dita; Adiwijaya, Achmad Jaka Santos
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (768.335 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.16140

Abstract

Stakeholders involvement in infrastructure development c.q. Light Rail Transit (LRT) has a significant role since they affect the success of infrastructure management. This paper is primarily aimed to identify key stakeholders and responses that need to be applied to them. On the initial stage, a list of stakeholders was developed using research strategies such as case study and literature review. Sources were then chosen with certain criteria. They were assigned to score each stakeholder on the list. A stakeholder analysis was conducted to obtain a list of key stakeholders that have a significant impact on Jakarta’s LRT.
Mekanisme Kebijakan Standard Ketahanan Gempa Baru pada Bangunan Publik Hermawan, Ferry; Indarto, Himawan
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (761.727 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.11799

Abstract

Penerapan standard bangunan tahan gempa baru pada penelitian ini adalah bagian dari mekanisme kebijakan teknis dan harmonisasi kepentingan dari para praktisi gedung di daerah. Persoalan teknis di lapangan menuntut adanya integrasi komitmen antara praktisi gedung dan pemilik proyek. Jika suatu penerapan standard bangunan terjadi saat gedung sedang dibangun maka perlu mekanisme kebijakan yang dapat mengharmonisasi kepentingan teknis dan administrasi proyek. Penelitian ini merupakan bukti empirik bagaimana mekanisme kebijakan retrofit bangunan pasca penerapan SNI bangunan tahan gempa baru diterapkan pada bangunan rumah sakit umum di Jawa Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan simulasi model struktur dan wawancara semi-structured dengan enam praktisi gedung yang telah berpengalaman antara 15-25 tahun. Hasil simulasi model struktur diperoleh bahwa beberapa elemen struktur harus dilakukan retrofit untuk meningkatkan kapasitas terhadap beban gempa baru yang relatif meningkat dua kalinya dari standar gempa lama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, keberhasilan penerapan standard gedung tahan gempa baru dipengaruhi oleh mekanisme komunikasi dan pengalaman kontraktor yang memadai pada eksekusi di lokasi. Interaksi antara pemilik proyek, kontraktor, dan tim manajemen konstruksi adalah bentuk mekanisme yang bisa dikembangkan terutama bagi praktisi gedung di daerah dengan keterbatasan sumber daya teknologi dan keterampilan.
Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Tempurung Kelapa dan Serbuk Gergaji Kayu Sengon Anggoro, Didi Dwi; Wibawa, Muhammad Hanif Dzikri; Fathoni, Moch Zaenal
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (589.868 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.13985

Abstract

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki potensi dalam pengembangan energi terbarukan berupa energy biomassa dari briket tempurung kelapa. Briket ini merupakan hasil pengolahan limbah biomasa, diantaranya tempurung kelapa dan serbuk kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh suhu, konsentrasi perekat dan komposisi bahan baku terhadap nilai kalor  briket. Bahan yang digunakan antara lain serbuk gergaji sengon, tempurung kelapa, tepung tapioka, aquadest. Alat yang digunakan kiln drum, alat pengempa briket, bom kalorimeter, oven, alat screening. Variabel berubah dalam percobaan adalah komposisi bahan baku dan kadar perekat. Langkah penelitian dilakukan dengan pengarangan bahan baku, pencampuran komposisi bahan baku dengan variabel perekat, pencetakan dan pengempaan, uji coba nilai kalor, terakhir analisa data. Hasil pengujian nilai kalor briket bahwa semakin banyak komposisi bahan yang memiliki kalor lebih tinggi maka nilai kalor  campuran briket akan semakin tinggi. Nilai kalor briket sampel tidak memenuhi syarat untuk briket arang buatan Amerika, Inggris, dan Jepang namun diantaranya memenuhi syarat standar nasional Indonesia. Penambahan perekat dalam  pembuatan briket tempurung kelapa dimaksudkan agar partikel arang saling berikatan dan tidak mudah hancur, namun penambahan perekat yang berlebih akan menurunkan kualitas briket, semakin tinggi kadar perekat maka nilai kalor akan berkurang
Aplikasi Penginderaan Jauh dan EPA-SWMM untuk Simulasi Debit Banjir Akibat Perubahan Lahan Sub DAS Banjaran Ariwibowo, Mohammad Lutfi; Suripin, S; Atmojo, Pranoto Samto
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (573.303 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.13804

Abstract

Tataguna  lahan  di  Sub  Daerah  Aliran  Sungai  (DAS)  Banjaran  telah mengalami perubahan yang cukup tinggi selama  kurun  waktu  1995  sampai  2001. Lahan sawah berkurang 1.759,28 hektar menjadi 1.603,97 hektar, tegalan berkurang  289,54 hektar menjadi 283,32 hektar dan permukiman bertambah 1.284,36  hektar menjadi 1.445,88 hektar. Alih fungsi lahan ini mengakibatkan banjir sering terjadi. Beberapa kali Sungai Banjaran meluap menyebabkan banjir di permukiman dan ruas jalan. Kajian pengaruh perubahan lahan terhadap debit banjir perlu dilakukan sehingga peningkatan debit banjir dapat dikendalikan.Tujuan penelitian ini menganalisis debit banjir secara periodik sesuai dengan perubahan tata guna lahan yang terjadi berdasarkan data hidrologi dan parameter DAS. Perhitungan debit banjir dilakukan dengan kalibrasi Environmental Protection Agency – Storm Water Management Model( EPA-SWMM), yaitu metode Hidrograf Observasi (debit terukur) yang  dikalibrasi dengan metode Nash. Analisis perubahan lahan menggunakan peta tataguna lahan tahun 2005, Citra Satelit Quick Bird tahun 2010 dan 2014 yang berbasis Geography Information System (GIS). Penggunaan citra satelit resolusi tinggi Quick Bird  memenuhi ketepatan dalam menentukan daerah impervious dan pervious sertamorfometri DAS sebagai parameter utama dalam input EPA-SWMM. Model yang telah terkalibrasi digunakan untuk simulasi debit rencana  sampai periode ulang  50  tahun.Perubahan  lahan  selama tahun  2005-2014  permukiman meningkat sebesar 10,98 ha (2,39 %), luas hutan menurun 1,67 ha (0,07%), telah mengakibatkan kenaikan debit banjir Q2  sampai Q50  tahun. Besarnya debit dan kenaikannya berturut-turut sebagai berikut : Q2  tahun sebesar 3,08 m3/dtk (2,16 %), Q5 tahun sebesar 3,5 m3/dtk (1,87 %), Q10 tahun sebesar 3,72 m3/dtk (1,7 %), Q25 tahun sebesar 3,94 m3/dtk (1,60 %) dan Q50 tahun sebesar 4,13 m3/dtk (1,50 %).  Volume banjir terjadi peningkatan yakni: Q2 tahun sebesar 0,57 % (10. 106 ) liter, Q5 tahun sebesar 0,45 % (12.106 ) liter, Q10 tahun sebesar 0,42 % (13. 106) liter, Q25 tahun sebesar 0,33 % (12.106) liter dan Q50 tahun sebesar 0,35 % (14.106) liter. Usaha pengendalian banjir pada periode ulang 50 tahun (Q50) yang disimulasikan mampu menurunkan debit banjir antara lain : penegakkan hukum  sebesar 14,43 m3/dtk (5 %), embung sebesar 20,9 m3/dtk  (7,1 %) dan sumur resapan sebesar 31,18 m3/dtk (10,73 %). Skenario RTRW sebesar 26,3 m3/dtk (9,05 %), kombinasi sumur resapan dan penegakan hukum sebesar 45,92 m3/dtk (15,81 %) dan kombinasi embung dan penegakan hukum sebesar 40,58 m3/dtk (13,97 %). Dari hasil simulasi diperoleh pembuatan sumur resapan, kombinasi sumur resapan dan penegakan hukum, kombinasi embung dan penegakan hukum mampu menurunkan debit banjir sampai pada Q25
Perancangan Sistem Pemantauan Gas dan Peringatan pada Ruangan melalui Jaringan Nirkabel Bhasworo, Gunawan Kunto; Rofii, Faqih; Hunaini, Fachrudin
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (375.232 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.15073

Abstract

Udara adalah suatu campuran gas yang terdapat pada  lapisan yang mengelilingi bumi. Gas CO merupakan salah satu gas yang mengandung  zat yang tidak baik yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera, gas tersebut bersifat membunuh makhluk hidup termasuk manusia. Hidrogen sulfida  (H2S) adalah gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. . Konsentrasi H2S dalam jumlah yang rendah, dapat membahayakan keselamatan manusia. Dalam konsentrasi 100 PPM dapat menyebabkan kematian dalam waktu 2-5 menit. Tidak kalah berbahayanya adalah hydrocarbon gas exploison atau ledakan yang diakibatkan kebocoran LPG (metana) pada ruang tertutup. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengimplementasikan sebuah sistem pemantau gas dan peringatan pada ruangan melalui jaringan nirkabel. Dengan menggabungkan PC (Personal Computer), Arduino, Arduino Wifi shield, Router, LCD (Liquid Crystal Display), Buzzer serta sensor gas TGS 2620 dan 2602 serta 2442 yang merupakan sensor-sensor dengan sensitivitas yang tinggi terhadap gas LPG (metana) dan H2S serta CO dengan konsumsi daya rendah. Di peroleh sistem pemantau gas dan peringatan pada ruangan melalui jaringan nirkabel yang dapat mendeteksi dan memberikan peringatan apabila ada gas-gas berbahaya CO, H2S dan LPG (metana)
Konsep ABG (Academic-Business-Government) dalam Rencana Sistem Industri Berbasis Potensi Daerah Kabupaten Sleman dan Gunung Kidul Bimantio, Muhammad Prasanto; Tontowi, Alva Edy
TEKNIK Vol 38, No 2 (2017): (Desember 2017)
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (383.297 KB) | DOI: 10.14710/teknik.v38i2.15797

Abstract

Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mempunyai potensi industri yang cukup tinggi, baik industri kecil, menengah, maupun besar. Namun daya saing produk industri pengolahan di DIY rendah karena beberapa faktor, yakni masih lemahnya keterkaitan antar industri, keterbatasan produksi barang setengah jadi dan komponen di dalam negeri, keterbatasan industri berteknologi tinggi, kesenjangan kemampuan ekonomi antardaerah, serta ketergantungan ekspor pada beberapa komoditas tertentu. Penelitian ini bertujuan untuk membuat rancangan konsep kawasan industri berbasis potensi daerah (Domestic Based Industry/ DBI) menggunakan pendekatan sinergi Academic-Business-Government (ABG). Pendekatan ini dilakukan dengan fokus pada pemanfaatan bahan baku, sumber daya manusia, dan pemenuhan permintaan pasar lokal. Hasil kajian ini menghasilkan tiga konsep kawasan DBI yang diusulkan: (i) pengolahan produk turunan salak pondoh di Turi Sleman, (ii) pengolahan zeolit di Gedangsari Gunungkidul, dan (iii) pengolahan limbah produk biogas di Cangkringan Sleman. Ketiga konsep kawasan industri pengolahan tersebut saling terkait dan akan membentuk jejaring yang terintegrasi mulai dari bahan baku hingga produk, baik dengan industri rancangan baru maupun dengan industri yang sudah ada.

Page 1 of 1 | Total Record : 10